(Bagian I)
“How are you ?”
Notifikasi pesan itu masuk lagi. Kukira jeda satu bulan sudah hampir bisa dikatakan cukup untuk memulihkan perasaan yang terlanjur kacau, karena interaksi yang terlampau panjang ini. Selang satu menit, satu jam, satu hari, kubiarkan saja. Kemudian aku terbiasa membiarkan pesan itu mengendap berhari-hari. Bahkan sampai berganti bulan. Kujamin, pemilik nomor diujung sana tak akan pernah mendapatkan balasan apapun dariku.
sumber : pinterest |
Sejauh ini, aku cukup mengenal diriku sendiri. Tapi tidak jika menyoal romansa. Pokoknya dia jadi sosok yang paling manis dan tidak mudah ditebak sedang menjadi watak aktor yang mana. Di situasi tertentu, pergantian antara tokoh protagonis ke antagonis jadi scene yang paling epic saat berurusan dengan romansa. Nggak capek main drama? Apa, sih yang sebenarnya dia cari?
bersambung…